Minggu, 09 Maret 2014

Materi Psikodiagnostik 1

Psikodiagnostik dan Psikodeferensial

selamat malam bloggers :) malam ini berbeda nih belajarnya . mandiri banget bukan hanya mere-view saja . kali ini saya dan teman teman diharuskan mencari bahan terlebih dahulu jadi yuk kita cari dari narasumber yang terpercaya buat yang terpilih maaf ya kalo diambil ilmunya. yuk mulai

psikodiagnostik .... apa ya itu ?
menurut beberapa sumber yang saya cari, saya rasa ini cukup mewakili.
Pengertian Psikodiagnostik terbagi 2 :
secara sempit : Psikodiagnostik adalah ilmu yang mempelajari tentang cara untuk mengetahui keadaan penyakit / kelainan jiwa. yang mengemukakan ini adalah Herman Roscharch.
secara luas : Psikodiagnostik adalah ilmu yang mempelajari cara-cara untuk mengetahui keadaan jiwa seseorang. Baik kekurangan, penyakit, ataupun kelebihannya.

Menurut James Drever (1971) (dari file.upi.edu) :
Psikodiagnostik adalah usaha untuk mengukur karakteristik individu melalui pengamatan terhadap gambaran eksternal , misalnya fisiognomi , kraniologi, grafologi, studi tentang suara, cara berjalan/bergerak, dsb.

Aplikasi Psikodiagnostik :

  • bidang klinis ( untuk terapi jiwa)
  • bidang pendidikan ( untuk seleksi pendidikan, bimbingan belajar)
  • bidang industri ( untuk seleksi tenaga kerja)
  • research
apakah hubungan psikodiagnostik dengan psikodiferensial ?
yaitu terdapat perbedaan individu yang menjadi dasar dari psikodiagnostik, tanpa adanya perbedaan individu, tidak akan dilakukan assesmen psikologi.

apa sih tujuan dari psikodiagnostik ?
  1. klasifikasi , untuk membantu mengatasi masalah-masalah yang berhubungan dengan pendidikan, perkembangan anak, klinis dan industri.
  2. deskripsi, penggambaran yang lebih intensif dari subyek.
  3. prediksi, untuk meramalkan klien.
teknik-teknik untuk mendapatkan data deksripsi kepribadian seseorang, seperti : wawancara, observasi, analisa dokumen pribadi (otobiografi, boigrafi, buku harian, surat pribadi, dsb) dan test psikologi.

sekian blog materi ini walaupun cuma sedikit semoga bermanfaat ya :)
sumber :
  • http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI/197803122005012-ITA_JUWITANINGRUM/1._sejarah_pengertian_%26_kedudukan_PD.pdf
  • http://www.scribd.com/doc/78039804/Defenisi-Psikodiagnostik
  • http://www.docstoc.com/docs/41359662/psikodiagnostik-pengantar
  • http://www.slideshare.net/elmakrufi/pengantar-psikodiagnostik

1 komentar:

  1. selamat malam bloggers :) malam ini saya akan membicarakan mengenai apa saja yang sudah saya bahas di kelas psikodiagnostik pada 12 maret 2014. maaf sebelumnya seandainya komentar ini belum sempurna yang kalian harapkan.

    Ternyata sebelum belajar lebih dalam mengenai apa itu psikodiagnostik dan psikodiferensial ternyata mas Seta lebih dahulu menjelaskan dasar dari individu itu sendiri. apa saja sih komponen penilaian manusia itu ? nah komponen manusia terdiri dari kognitif, afektif, dan behavior.
    bagaimana dengan penilaian manusia melalui fisik ? apakah fisik di perlukan untuk menilai seseorang ?
    jawabannya "iya" fisik sangat di perlukan dalam proses menilai individu karena apa yang akan di nilai sekarang sangat tergantung dengan apa yang dilakukan individu di masa lalu. contohnya saja ketika seseorang sudah merasakan panas saat mengangkat sebuah ceret di masa datang apabila dia dihadapkan dengan ceret panas tersebut dia akan lebih berhati-hati dengan menggunakan lap atau sarung tangan. Jadi fisik pun memilki pengaruh dalam pemikiran individu.

    Psikodiagnostik lebih berfokus kepada manusia dengan segala macam unik yang berbeda-beda dari setiap manusia. Lalu bagaimana ya seseorang memahami lingkungannya ? melalui serangkaian tahap dari presepsi, sensasi, memori lalu baru akan diambil penilaian .

    Apa saja yang anda ketahui tentang manusia ?

    Menurut Henry Alexander Murray (1893-1988) yang merupakan tokoh perkembangan dari aliran fungsionalisme, mengatakan bahwa kepribadian adalah sistem yang rumit. karena ia menggunakan istilah personologi untuk menunjukkan ilmu khusus mempelajari struktur kepribadian. Dari penelitiannya menggunakan tes proyeksi, ia mengemukakan adanya 28 kebutuhan (need) dasar yang terdapat di setiap orang.

    Menurut William McDougall (1871-1983), mengemukakan bahwa tingkah laku dapat dikembalikan kepada insting-insting yang mendasarinya, khususnya dalam hal emosi. Emosi takut dasarnya adalah insting melarikan diri, emosi heran dasarnya adalah insting ingin tahu dan emosi kasih sayang dasarnya adalah insting orang tua (parental).

    Menurut tokoh Freud dalam aliran Psikoanalisis, mengatakan bahwa pengalaman awal masa kecil yang menyebabkan kadar kecemasan yang tinggi biasanya ditekan ke dalam ketidaksadaran, dimana hal-hal tersebut akan mempengaruhi perilaku, emosi, dan sikap seseorang selama bertahun-tahun. Freud menemukan 3 bagian dari pikiran setiap individu yaitu id, ego, dan superego. Id (prinsip kepuasan), Ego (prinsip realitas), Superego (prinsip moral dan idealistis).

    Menurut Adler dalam aliran Psikologi Individual. mengatakan bahwa manusia lahir dengan tubuh yang lemah dan inferior suatu kondisi yang mengarah pada perasaan inferior sehingga mengakibatkan ketergantungan pada orang lain. Manusia dengan perasaan inferior yang wajar melakukan kompensasi terhadap ketidakberdayaan mereka dengan cara bekerja sama dengan orang lain dan membangun tingkat sosial yang tinggi. Ada 3 masalah utama dalam hidup manusia yaitu cinta, pekerjaan, dan seks yang hanya bisa diatasi melalui minat sosial.

    Menurut Abraham Maslow dalam aliran Humanistik, mengatakan bahwa manusia adalah makhluk yang memiliki kebutuhan-kebutuhan yang harus terpenuhi demi kelangsungan hidup dan mencapai tujuan. Jika kebutuhan-kebutuhan tersebut tidak terpenuhi dengan baik, manusia tersebut akan pesimis, rendah diri, dan merasa terancam dalam hidupnya. Adapun macam-macam kebutuhan tersebut adalah kebutuhan fisiologis, kenutuhan rasa aman, kebutuhan rasa cinta, kebutuhan harga diri, dan kebutuhan aktualisasi diri.

    Menurut Albert Bandura dalam teori belajar sosial mengatakan bahwa, manusia berperilaku melalui interaksi dengan lingkungan. Proses belajar tersebut didapatkan melalui observational learning (pengamatan) dan imitasi (peniruan).

    Sumber :
    -Perkuliahan Psikodiagnostik 12.03.2014
    -buku Teori Kepribadian, Jess Feist & Gregory J.Feist
    -buku Berkenalan dengan Aliran-Aliran dan Tokoh-Tokoh Psikologi, Sarlito W Sarwono


    terimakasih sudah membaca komentar saya dan semoga informasi yang saya berikan bermanfaat :)

    BalasHapus